Masih pacaran tapi bicarakan keuangan, sepertinya agak sungkan memang. Tapi jika Anda dan pasangan serius untuk melanjutkan hubungan ke jenjang selanjutnya, hal ini harus dibicarakan sejak awal. Untuk itu, jika Ada mengaami kesulitan untuk memulai pembicaraan tentang keuangan ini, Anda bisa mulai dari beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah menabung itu penting buat kamu?
Pertanyaan ini akan membuka pintu bagi pembicaraan lain, seperti “Apakah kamu sudah mulai menabung untuk pensiun?” dan “Apakah kamu punya tabungan untuk dana tak terduga?” Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memberikan masukan penting bagi Anda tentang kepribadiaan pasangan Anda. Jika bagi dia menabung itu penting, maka dia akan menyisihkan sebagian dari gajinya setiap bulan.
Apakah pasangan Anda memiliki tabungan tapi sering mengambilnya kembali untuk hal-hal konsuntif? Berapa besar menurut dia porsi uang yang bisa ditabung? Ingatlah bahwa kebiasaan pasangan Anda pasti akan mempengaruhi kebiasaan Anda, cepat atau lambat.
2. Jika seseorang memberi kamu uang Rp. 100.000.000,-, kamu akan pakai apa?
Tidak salah jika dia berkata, “Belanja!” Ambil waktu untuk mendapatkan jawaban yang lebih detil. Apakah dia akan menggunakannya untuk usaha, membeli mobil, atau untuk kuliah lagi? Setiap jawaban akan memberikan gambaran tentang siapa pasangan Anda dan bagaimana jika suatu saat nanti ia mendapat berkat tambahan yang tidak terduga. Mungkin pasangan Anda terjerat hutang, tapi jika ia menjawab andaikata ia mendapatkan uang tambahan tak terduga akan melunasi hutangnya, hal itu menunjukkan bahwa ia memiliki niat yang serius untuk memperbaiki kondisi keuangannya.
3. Apakah kamu ingin memiliki anak?
Mungkin ini pertanyaan yang sensitif, bahkan saat Anda sudah cukup lama membangun hubungan dengannya. Tapi dengan tahu apakah ia berniat memiliki anak, hal ini bisa menggambarkan seberapa besar keuangan yang Anda berdua harus persiapkan.
4. Apa pendapatmu tentang hutang?
Hutang adalah sesuatu yang harus kita hadapi sepanjang hidup kita. Hutang bisa saja menjadi alat untuk memperluas bisnis, mencapai pendidikan yang lebih tinggi, atau juga membeli property. Tapi apakah pasangan Anda bisa menghadapi tekanan ketika berhadapan dengan hutang? Apakah dia berpendapat bahwa hutang bisa dipergunakan sebagai alat untuk menambah kekayaan atau sebagai masalah?
Membicarakan masalah keuangan di masa pacaran bukan berarti kalau Anda materialistis. Anda dan pasangan harus belajar realistis, karena banyak pernikahan hancur karena menganggap tabu membicarakan masalah keuangan sejak awal.
Sumber : Money.msn.com